Ramadhan pergi, namun cahaya tetap membara,
Terang di hati, membekas dalam jiwa yang merindu.
Puasa usai, tarawih pun tak lagi terdengar,
Namun rindu ibadah takkan pernah padam, takkan luntur.
Di sepertiga malam, masihkah langkah kita teguh?
Ataukah lelah merampas istiqomah yang pernah kita jaga?
Al-Qur’an yang dulu kita peluk erat dalam genggaman,
Akankah ia kembali terlupakan, diselimuti debu dan waktu?
Wahai jiwa, apa yang tersisa di dalam diri ini?
Dari sebulan madrasah yang mengajarkan takwa.
Apakah hati kini lebih lembut dan tawadhu,
Ataukah ia kembali keras, sekeras saat Ramadhan datang?
Ampunan telah dijanjikan oleh Tuhan,
Rahmat-Nya telah turun dengan limpah,
Neraka telah dijauhkan dari kita yang lemah,
Namun, adakah hati kita tetap teguh, tetap terjaga?
Jangan biarkan Ramadhan hanya menjadi nama,
Seperti jejak di pasir yang mudah terhapus angin.
Biarlah ia menjadi cahaya yang tak pernah padam,
Yang menuntun setiap langkah kita hingga akhir zaman.
Ya Allah, jaga kami dalam istiqomah yang sejati,
Teguhkan hati kami dalam ibadah yang abadi.
Jika Ramadhan telah pergi,
Jangan biarkan kami pergi jauh dari-Mu.
Taqabbalallahu minna wa minkum