• (0733) 451365
  • admin@arrisalahlubuklinggau.com
  • Opening: 09:00am - 15:00pm

Whatsapp Us+62 812-7875-8019

Email Uscs.arrisalahlubuklinggau@gmail.com

Our LocationLubuklinggau, South Sumatra

Alasan Anak Anak Milenial Harus Masuk Pesantren

Pertanyaan Terbesarnya adalah APAKAH ANAK PERLU MASUK PESANTREN? Banyak orang tua yang ragu dan bertanya, “Apakah kaum milenial perlu bersekolah di pesantren?”. Mengingat mereka menganggap Pesantren sebagai lembaga pendidikan “jadul”. Padahal, jika ingin ditelaah dan dicerna dengan baik, maka pondok pesantren memiliki banyak kelebihan dan manfaat. Hal ini mungkin menjadi alasan dan motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pesantren. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan kami sebagai praktisi pendidikan, kami berhasil merangkum setidaknya beberapa alasan logis mengapa anak-anak zaman sekarang harus bersekolah di pondok pesantren.  1. Pendidikan Pesantren 24 jam Sehari 7 Hari Seminggu dengan bimbingan Guru Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang sangat lengkap dalam memenuhi fungsi pendidikan dan pengajarannya, 24 jam sehari. Santri selalu dalam pengawasan dan bimbingan guru serta kiai yang bertanggung jawab atas pendidikan santri dan keberlangsungan pengajaran serta pendidikannya. 2. Menghindari Dampak Negatif Pergaulan Bebas Di Luar Pesantren Siapa yang paling berpotensi membentuk kepribadian anak? Ya, Jawabannya adalah lingkungan. Seperti yang dikatakan oleh Habib Ahmad AL Habsyi sewaktu kunjungannya di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau (2021), “Sekolahkan di tempat yang baik maka akan melahirkan anak-anak yang baik. Mau jadi apa anak-anak kita tergantung tempat apa yang kita pilih untuk menjadi sekolah mereka”. Sekolah adalah lingkungan, terutama pesantren. Pesantren adalah lingkungan kehidupan 24jam 7hari satu minggu. Jika lingkungannya baik, maka anak akan memiliki kepribadian baik yang diinginkan orang tua. Sebaliknya, jika lingkungan sekitar penuh dengan perilaku negatif, anak akan mudah terpengaruh olehnya. Pengorbanan untuk berpisah dengan anak, biaya, sudah seharusnya dilakukan sejak awal. Idealnya anak-anak “dipukuli” untuk menempuh pendidikan pesantren yang keras, itu lebih baik dari pada anak “dipukuli” oleh karena pergaulan yang buruk saat ini. 3. Melatih & Menjaga Kualitas Ibadah Anak Karena kehidupan di pesantren itu 24 jam pendidikan dalam sehari, maka dipastikan hal tersebut secara tidak langsung akan melatih, membiasakan dan meningkatkan kualitas ibadah anak menjadi lebih baik ketimbang mereka tanpa pengawasan di luar pesantren. Kebaikan itu awalnya memang harus dipaksanakan seperti Filosofi dasar pendidikan di pesantren itu : Dipaksa – Terbiasa – Bisa. Anak anak awalnya akan dipaksa dan terpaksa bangun subuh jam 4 pagi dan sholat subuh secara berjamaah. Karena setiap harinya mereka dipaksa untuk melakukan kebiasaan tersebut maka mau tidak mau hal itu menjadi kebiasaan bagi mereka. Bisa karena biasa, sehingga lama kelamaan mereka jadi bisa bangun pagi jam 4 dan sholat subuh berjamaah setiap hari. 4. Kualitas Pendidikan Terbaik dengan Biaya Lebih Murah Jika mengacu pada biaya bulanan pondok pesantren modern di Ar-Risalah, tidak melebihi 800.000/anak/bulan. Dengan biaya tersebut, santri mendapatkan akses fasilitas pendidikan 24 jam + makan tiga kali sehari + asrama (perumahan, air dan listrik).Jadi… anggapan bahwa biaya pendidikan pesantren mahal tidak selalu benar. 5. Membentuk Karakter Pejuang Kehidupan di Pesantren memang “memaksa” bagi santri untuk hidup mandiri. Berjuang dengan sesuatu yang mungkin tidak mereka sukai. Mulai dari berjuang untuk bangun pagi dan shalat subuh berjamaah, mengantri untuk mandi dan makan, pemenuhan tuntutan studinya, seperti hafalan, kelimuan, hingga pemenuhan kebutuhannya sendiri secara mandiri. Dapat dikatakan bahwa 100% unsur pendidikan di pesantren memaksa mereka untuk berjuang. Ditambah lagi dengan keterlibatan mereka di OSIS (Organisasi Ihya Ussunnah) dan Kepanitiaan di berbagai event kecil hingga besar, menumbuhkan jiwa “Khairunnaas Anfa’uhum Linnas” – Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya di dalam jiwa mereka. 6. Banyak Pilihan Ekskul Yang Sangat Disukai Anak Tidak sedikit yang menganggap kalau di pesantren itu minim kegiatan ekskulnya, kalaupun ada palingan berupa hadrah dan sejenisnya. Tapi, kalau mau melirik Pesantren Modern Ar-Risalah, variasi ekskul itu adalah sebuah kewajiban, karena kegiatan tersebutlah yang akan menstimulasi dan menumbuhkan benih benih kreativitas, inovasi dan dinamisasi kehidupan santri. Bahkan di Pesantren, seorang santri bisa mengikuti lebih dari 2 ekskul yang disukainya. 7. Ilmu Agama dan Ilmu Umum yang Proporsional Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar di pesantren hanya mempelajari ilmu agama. Padahal, jika kita melihat sistem kurikulum khas pesantren modern seperti di Pesantren Modern Ar-Risalah, anggapan seperti itu adalah tidaklah tepat karena mata pelajaran agama (dirosah Islamiyah) diberikan seimbang dan proporsional dengan mata pelajaran umum. Oleh karena itu, sudah tidak wajar lagi, jika muncul kekhawatiran orang tua dan santri sulit atau bahkan tidak bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri. Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau nyatanya sudah banyak meluluskan alumni yang kuliah di Luar Negeri, seperti di Yaman dan Kairo serta PTN Favorit melalui jalur tanpa tes (SNMPTN/PTKIN) dan juga jalur Tes. Dan sebenarnya masih banyak lagi alasan kenapa anak harus masuk pesantren, namun kita akan lanjutkan lagi di artikel selanjutnya ya…. Penerimaan Santri Baru Pesantren Modern Ar-Risalah Lubukliggau Tahun 2022/2023 telah dibuka. Dapatkan Potongan Biaya Masuk sebesar Rp 1.500.000,- untuk pendaftar di gelombang pertama.

[learn_press_profile]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *